Sabtu, 28 Mei 2016

Penipuan Duta Promosi

PENIPUAN DENGAN MODUS DUTA PROMOSI 24 JUTA


Pada tanggal 21 April 2016 di salah satu mall di Gresik Jawa Timur seorang pengunjung telah menjadi korban penipuan modus ini. Sebut saja namanya Agus (samaran). Ketika Agus selesai belanja dan akan pulang tiba-tiba ia dihampiri oleh sales yang menawarkan untuk mengambil undian berhadiah yang katanya promosi hari kartini. Kemudian si Agus diajak ke standnya yang bernama Hitech Solution sambil promo produk mereka berupa kompor induksi. Setelah cukup lama para sales (kurang lebih 3 orang) mendemokan produk mereka tibalah saatnya Agus untuk mengambil undian yang telah dijanjikan. Dan .... Agus mendapat hadiah VVIP yaitu sebagai Duta Promosi Hitech 2016 (lihat gambar) dengan mendapat reward 24 juta (Siapa yang tidak tergiur ??!!)





Pada awalnya para sales pura-pura bingung dan meminta korban untuk mengambil undian lagi karena katanya tidak pernah ada hadiah sebesar itu. Kemudian salah satu sales menyarankan untuk menelepon atasannya. Dan akhirnya membenarkan bahwa hadiah itu memang benar ada. Untuk meyakinkan, korban diminta berbicara langsung dengan 'si bos' sehingga korban benar-benar yakin bahwa hadiah itu benar ada.

Selanjutnya  para sales mulai menjelaskan dengan lancar bahwa ada program Duta Promosi Hitech 2016 yang hanya memilih 20 orang yang beruntung se- Indonesia untuk dijadikan bintang iklan dari sebuah perusahaan yang menamakan dirinya Hitech Solution dengan produk barang merek Alusii. Hadiah yang dijanjikan yaitu nilai kontrak sebesar 24 juta.

Tetapi .... Untuk mendapatkan hadiah tersebut Agus harus membeli produk mereka yang harganya sangat mahal saat itu juga (uangnya boleh dibayar di rumah). Disinilah Agus tergiur dan membeli produk tersebut. Untuk diketahui produk yang ditawarkan adalah barang merek Alusii antara lain kompor induksi alusii, home theater alusii, penjernih air alusii, dll.  Agus membeli kompor induksi satu tungku merek alusii dengan harga Rp 6 juta rupiah (padahal harga barang sejenis sekitar 1 jutaan bahkan kurang). Dengan harga tersebut Agus mendapatkan sebuah kompor plus bonus berupa microwave dan presto serta harapan mendapat hadiah 24 juta rupiah.





Satu Bulan kemudian ....... Hadiah itu tak kunjung datang. Agus mencoba menelepon Hitech Solution tetapi tidak bisa dihubungi, nomor salespun tidak bisa dihubungi. Akhirnya Agus mendatangi mall tempat ia membeli. Dan ternyata ...... stand Hitech Solution sudah tidak ada lagi. Menurut petugas mall, mereka sudah pindah pada akhir bulan (April 2016)
Sekarang..... entah mereka berada dimana dengan nama apa dan produk apa (Bisa saja mereka berganti nama perusahaan dan berganti produk ketika pindah tempat, karena mereka adalah penipu)

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman si Agus adalah kita harus waspada terhadap berbagai modus penipuan terutama dengan iming-iming hadiah yang syaratnya harus membeli produk. Kita harus tegas menolaknya. Lebih berhati-hati lagi jika kita tidak usah terpengaruh promo/demo dari sebuah stand yang tidak jelas.
Semoga Bermanfaat.

Perlu dicatat bahwa penipuan di sini bukan pada produk alusii melainkan pada cara penjualannya.
Ini adalah kisah nyata dengan nama disamarkan.

Modus Penipuan Duta Promosi

MODUS PENIPUAN DUTA PROMOSI


Gresik 21 April 2016
Hati-hati jika Anda berada di mall kemudian diajak sales unuk mengambil undian berhadiah, maka Anda harus waspada dari modus penipuan ini. Kemungkinan besar anda akan mendapat hadiah yang cukup menggiurkan. Setelah itu anda akan digiring untuk pada akhirnya akan membeli produk mereka  dengan merek yang tidak terkenal tapi dengan harga yang sangat mahal dengan iming-iming hadiah tertentu. Salah satu contohnya adalah Modus Penipuan Duta Promosi Hitech 2016




Pada tanggal 21 April 2016 di salah satu mall di Gresik Jawa Timur seorang pengunjung telah menjadi korban penipuan modus ini. Sebut saja namanya Agus (samaran). Ketika Agus selesai belanja dan akan pulang tiba-tiba ia dihampiri oleh sales yang menawarkan untuk mengambil undian berhadiah yang katanya promosi hari kartini. Kemudian si Agus diajak ke standnya yang bernama Hitech Solution sambil promo produk mereka berupa kompor induksi. Setelah cukup lama para sales (kurang lebih 3 orang) mendemokan produk mereka tibalah saatnya Agus untuk mengambil undian yang telah dijanjikan. Dan .... Agus mendapat hadiah VVIP yaitu sebagai Duta Promosi Hitech 2016 (lihat gambar di atas) dengan mendapat reward 24 juta (Siapa yang tidak tergiur ??!!)

Pada awalnya para sales pura-pura bingung dan meminta korban untuk mengambil undian lagi karena katanya tidak pernah ada hadiah sebesar itu. Kemudian salah satu sales menyarankan untuk menelepon atasannya. Dan akhirnya membenarkan bahwa hadiah itu memang benar ada. Untuk meyakinkan, korban diminta berbicara langsung dengan 'si bos' sehingga korban benar-benar yakin bahwa hadiah itu benar ada.

Selanjutnya  para sales mulai menjelaskan dengan lancar bahwa ada program Duta Promosi Hitech 2016 yang hanya memilih 20 orang yang beruntung untuk dijadikan bintang iklan dari sebuah perusahaan yang menamakan dirinya Hitech Solution dengan produk barang merek Alusii. Hadiah yang dijanjikan yaitu nilai kontrak sebesar 24 juta.

Tetapi .... Untuk mendapatkan hadiah tersebut Agus harus membeli produk mereka yang harganya sangat mahal saat itu juga (uangnya boleh dibayar di rumah). Disinilah Agus tergiur dan membeli produk tersebut. Untuk diketahui produk yang ditawarkan adalah barang merek Alusii antara lain kompor induksi alusii, home theater alusii, penjernih air alusii, dll.  Agus membeli kompor induksi satu tungku merek alusii dengan harga Rp 6 juta rupiah (padahal harga barang sejenis sekitar 1 jutaan bahkan kurang). Dengan harga tersebut Agus mendapatkan sebuah kompor plus bonus berupa microwave dan presto serta harapan mendapat hadiah 24 juta rupiah

Satu Bulan kemudian ....... Hadiah itu tak kunjung datang. Agus mencoba menelepon Hitech Solution tetapi tidak bisa dihubungi, nomor salespun tidak bisa dihubungi. Akhirnya Agus mendatangi mall tempat ia membeli. Dan ternyata ...... stand Hitech Solution sudah tidak ada lagi. Menurut petugas mall, mereka sudah pindah pada akhir bulan (April)

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman si Agus adalah kita harus waspada terhadap berbagai modus penipuan terutama dengan iming-iming hadiah yang syaratnya harus membeli produk. Kita harus tegas menolaknya. Lebih berhati-hati lagi jika kita tidak usah terpengaruh promo/demo dari sebuah stand yang tidak jelas. Semoga Bermanfaat.

Perlu dicatat bahwa penipuan di sini bukan pada produk alusii melainkan pada cara penjualannya.





Rabu, 18 Mei 2016

Penipuan Hadiah Quiz

PENIPUAN MODUS HADIAH QUIZ

Brilio.net - Modus penipuan semakin hari semakin beragam. Masyarakat pun diimbau lebih waspada dengan kedatangan orang baru yang tak dikenal, meski orang tersebut menggenakan baju dan pengenal mirip pegawai asli. Bahkan kini ada juga penipu yang sengaja membawa hadiahnya ke rumah korban agar tampak lebih meyakinkan. Salah satunya seperti yang dialami oleh keluarga Althia Sari beberapa hari lalu.
Sari menceritakan kejadian itu dalam akun Facebook miliknya, bahwa korban penipuan model kuis ini dialami sendiri oleh mertuanya pada Selasa, (27/10) sekitar jam 16.00 WIB. Sore itu mertua Sari hanya berdua di rumah, lalu datang dua orang laki dan perempuan bertamu dan bilang mereka dari PT XXXXX
Pendek cerita, mertua Sari yang menjadi korban ditanya mengenai produk pasta gigi merek apa yang digunakan. Lalu para pelaku ini bikin semacam kuis yang mana jika korban bisa jawab dengan betul, maka mereka bisa mendapatkan hadiah TV Flat 29 inchi. Hadiah yang dijanjikan itu sudah mereka bawa dan dibungkus menggunakan kantong plastik putih dan diangkat oleh si penipu.
"Mama mertua saya menjawab pertanyaan kuis dari mereka dan jawabannya betul. Nah disini letak penipuan nya. Mereka meminta uang sebanyak Rp 700.000 untuk pajak dari hadiah TV tersebut. Mertua saya yang saat itu tidak memegang uang cash sampai pergi dulu ke ATM untuk ambil uang. Setelah uang dikasih ke si penipu, mereka sempat minta foto sama mertua saya yang katanya foto tersebut akan dimuat di salah satu koran cetak nasional edisi besok harinya. Tapi karena foto yang diambil sama mereka kurang bagus hasilnya, mama mertua saya minta difoto juga pake HP pribadi dia," tulis Sari menceritakan.
Setelah uang telah ditangan penipu, barang yang katanya TV masih tergeletak di ruang tamu. Si penipu laki-laki tadi bilang hendak mengetes TV nya, jadi ia meminta disiapkan kabel yang agak panjang ke ayah mertua Sari. Sedangkan si penipu perempuan meminta diambilkan minum ke ibu mertua Sari.
"Pas mama papa mertua saya balik ke ruang tamu, dua orang itu udah nggak ada. Tunggu punya tunggu nggak balik-balik lagi. Mertua saya ngga punya pikiran macem-macem sampe akhirnya mereka buka bungkusan kresek putih yang katanya TV Flat itu. Betapa kagetnya mereka pas ngebuka bungkusan plastik putih tersebut ternyata isinya bukan TV tapi kompor sodara-sodara! Kompor gas biasa merk AIRLUX yang di pasaran harganya nggak bakal sampe 700rb," lanjut Sari dalam tulisannya.
Sari membagikan cerita dan foto penipu tersbut dengan harapan agar tidak ada lagi yang kena tipu-tipu model serupa seperti yang dialaminya. Sari menganggap penipu sekarang sudah makin tak tau malu dan datang door to door. Sari berpesan agar berhati-hati untuk yang orang tuanya sering sendiri di rumah agar sebaiknya tidak menerima tamu yang tidak dikenal.
Ketika brilio.net mengonfirmasi kejadian tersebut, Jumat (31/10), Sari membenarkan penipuan yang dialami mertuanya itu. "Yang di foto itu papa mama mertua saya sama wajah penipunya. Kebetulan rumah mertua saya pinggir jalan, jadi sasaran empuk buat penipu model begini. Habis dapet duit langsung kabur pakai motor," kata Sari

WASPADALAH DENGAN HADIAH TETAPI MINTA UANG TERLEBIH DAHULU

Sumber : https://www.brilio.net/news/modus-baru-penipuan-bikin-kuis-tapi-hadiahnya-barang-bodong-151030c.html

Penipuan Salah Transfer

PENIPUAN MODUS SALAH TRANSER

Brilio.net - Oknum penipu mencari celah baru untuk menipu korbannya. Setelah cara lawas 'transfer saja uangnya ke suami saya' dianggap tidak manjur lagi, para penipu membuat strategi baru yang lebih rapi dan tampak seperti kejadian yang alami.

Modus baru ini disebut-sebut sebagai modus salah transfer di akhir pekan. Modus baru ini diceritakan oleh salah seorang netter, Widiawati di jejaring Facebooknya, Jumat (13/11/2015). Tulisan Widi ini pun dibaca dan dibagikan netizen puluhan ribu kali. Pasalnya modus tersebut dinilai benar-benar baru dan patut diwaspadai banyak orang.



Dalam ceritanya, Widi mengatakan bahwa pada hari Jumat (23/10), tepatnya, jam 13.00 WIB, dia mendapat telepon dari nomor HP yang mengaku bernama Bambang di Medan. Dengan suara mengiba, Bambang ini mengaku salah transfer ke rekening BCA Widi sebesar Rp 5 juta. Si penelpon ini memohon kepada Widi untuk segera mentransfer balik ke rekening BCA miliknya dengan alasan uang itu sangat penting untuk pengobatan bapaknya yang sakit keras. Sebagai tanda terima kasih, uang nominal Rp 5 juta tersebut bisa dikurangi Rp 200 ribu rupiah.

Tidak lama kemudian, Bambang mengirim SMS berisi nomor rekening BCA atas nama Bambang Mariadi. Beruntungnya, Widi tidak mau langsung mentransfer karena ia harus membuktikan kejadian tersebut lebih dahulu. Widi pun segera mengecek rekening via Internet Banking.

"Wow! Ternyata di mutasi rekening ada uang masuk sebesar 5 juta dari Bambang Mariadi. Terlihat juga di mutasi rekening tersebut uang saya bertambah 5 juta. Tentu saja saya kaget dan senang karena ada uang nyasar masuk ke rekening saya," kata Widi.

Sampai di situ sepertinya kejadian tersebut tidak memberikan kesan adanya penipuan. Tetapi setelah diteliti di internet banking rekening, melalui menu informasi rekening > informasi saldo, jumlah tabungan Widi ternyata tidak berubah alias tidak ada tambahan 5 juta.

"Hal tersebut berbeda pada menu Informasi Rekening > Mutasi Rekening yang menunjukkan saldo saya bertambah 5 juta. Saya cek juga ATM BCA, hasilnya tidak ada penambahan saldo, sama seperti di menu Informasi Saldo Internet Banking," lanjut Widi.

Beberapa kali Bambang mengirim SMS kepada Widi menanyakan apakah ia sudah mentransfer balik uang tadi. Widi pun hanya mebalas ‘nanti saya cek dulu’. Namun setelah beberapa kali kirim SMS, orang yang mengaku bernama Bambang ini mengirim pesan lagi dengan no HP yang berbeda. Widi pun mulai curiga, modus salah transfer ini adalah penipuan dan ia berniat melapor ke kantor BCA namun tidak bisa karena besoknya hari Sabtu di mana bank libur.

Akhirnya Widi bersabar menunggu hingga tiba hari Senin. Widi mendatangani kantor bank miliknya dan di komputer Customer Service pegawai bank, memang terlihat ada uang masuk Rp 5 juta ke rekening Widi namun diblokir oleh Bambang Mariadi sendiri.

Anehnya, pihak bank menyatakan hal tersebut hal wajar dan bukan penipuan, karena Bambang Mariadi telah memenuhi ketentuan pemblokiran transfer. Parahnya lagi, pihak bank meminta Widi untuk mengembalikan uang Rp 5 juta tersebut dengan alasan kemanusiaan alias kasihan.

"Enak aja! kata saya dalam hati karena tidak ada penambahan uang 5 juta di ATM. Bisa-bisa saya malah amblas 5 juta," ungkap Widi dalam hati sebagaimana postingannya di Facebook.

Dari pengalaman tersebut, Widi menemukan adanya beberapa keganjilan dan kecurigaan. Sistem pemblokiran membuat angka total saldo di menu mutasi rekening dan informasi saldo tidak sama. Dan sejak ada pemblokiran transfer, ada pesan ‘gangguan sistem dan dimohon tunggu beberapa saat’ di internet banking bank tempat Widi menabung.

Widi menduga, pihak salah transfer menjalankan aksinya pada hari Jumat, supaya tidak bisa cek ke bank esok harinya karena libur. Selain itu, pihak salah transfer juga menyiapkan alasan yang menyentuh hati seperti mengobati orangtua.

"Bisa saja saya berpikir positif, bahwa memang orang tersebut salah kirim. Namun kemungkinannya sangat kecil karena nama tujuan sangat berbeda. Dan untuk bisa transfer selalu ada konfirmasi berlapis untuk proteksi," imbuh Widi.

Kesimpulannya, menurut Widi, pelaku memang mentransfer Rp 5 juta ke rekening miliknya, namun segera diblokir saat itu juga sebelum kantor bank tempat ia mentransfer tutup. Widi menduga pelaku telah menyiapkan persyaratan pemblokiran agar uang bisa kembali utuh. Dengan bermodal pulsa telepon dan sms, jika berhasil pelaku bisa menerima transfer 5 juta dari korbannya.

"Namun jika saya transfer akan sulit memblokirnya karena waktu sudah lewat jam kerja dan bank sudah tutup," pungkas Widi. lagi-lagi, Widi berharap masyarakat belajar dari kejadian tersebut sehingga tidak tertipu.
WASPADALAH TERHADAP KEJADIAN YANG TIDAK BIASA APALAGI YANG BERKAITAN DENGAN UANG

Sumber : https://www.brilio.net/news/waspadai-modus-penipuan-salah-transfer-ini-jangan-terjebak-151116u.html

Penipuan Brosur Berhadiah

PENIPUAN MODUS BROSUR BERHADIAH

Brilio.net - Waspada, itulah yang harus kamu perhatikan saat kamu tiba-tiba disebut oleh orang tak dikenal sebagai pemenang hadiah dari undian atau kuis.

Bukan tanpa alasan, pasalnya salah seorang netter dengan nama akun Adi, pernah mengalami kasus yang hampir menipunya tersebut. Minggu, (6/12/2015), Adi menceritakan bagaimana modus halus penipuan tersebut menimpanya. Bahkan ia terkaget-kaget karena kejadian ini ia alami saat sedang di sebuah mall di Bekasi, Jawa Barat.

Adi menceritakan awalnya ketika dirinya sedang berjalan-jalan di mall, tiba-tiba ia diberi selebaran yang Adi kira itu hanya seseorang yang sedang bagi-bagi brosur produk. Namun ketika brosurnya diambil dan mulai dibaca, brosur tidak dilepas dari tangan pemberi brosur, malah ditarik perlahan-lahan dan pemberi brosur mulai mengajak bicara.

 
 
Tidak langsung mendapatkan hadiah. Adi justru ditawari bahwa dirinya berkesempatan mendapat hadiah lebih dengan membuka satu brosur lagi dan disuruh cek lagi. Brosur kedua ini isinya semacam bintang-bintang dari bintang 3 sampai bintang 5.

Tiap bintang menandakan seseorang mendapat 1 hadiah gratis. Seperti biasa, pas digosok, pegawai penyebar brosur ini berpura-pura tidak melihat. Ketika sudah digosok, Adi ternyata mendapat bintang 5.

Percakapan Adi dengan pegawai penyebar brosur pun kembali terjadi.

Adi: Nih, sudah saya gosok
Pegawai: Dapat berapa bintang mas?
Adi: Bintang 5, trus bagaimana?
Pegawai: Yang benar?
Adi: Iya, nih liat sendiri
Pegawai: Enggak mungkin, paling tinggi hanya bintang 4. Sebentar, saya konfirmasi ke manajernya dulu.

Pegawai itu pun bergegas mengambil handphone lalu menelepon sambil berpura-pura syok dengan bintang lima yang adi dapatkan.

"Hallo pak, kita ada nggak hadiah bintangnya 5?"
"Apaaa? Special??"
"Cuma satu-satunya?"
"Iya, orangnya ada di sini"
"Sebentar ya pak"

Lalu pegawai itu menyerahkan HP-nya dengan dalih manajer ingin berbicara langsung kepada pemenang. Tapi karena Adi sudah tau hal itu cuma rekayasa, Adi hanya mendengarkan sebentar lalu mematikan telepon dengan alasan sinyalnya mati.

Pegawai: Jadi begini, 5 bintang itu artinya mas berkesempatan memilih 5 hadiah yang disediakan
Adi: Gratis?
Pegawai: Semuanya gratis
Adi: Benaran ga bayar 1 sen pun
Pegawai: Tidak ada bayaran 1 sen pun

Begitulah kira-kira pegawai tadi meyakinkan korbannya. Akhirnya Adi pun memilih 5 hadiah yaitu dispenser, rice cooker, jam dinding, blender dan hairdryer. Pegawai kembali meyakinkan bahwa masing-masing hadiah mereka harganya mahal-mahal. Pegawai kemudian meminta KTP Adi sembari menanyakan apakah hadiahnya ingin dibungkus menjadi satu.

Adi menyadari bahwa sebenarnya ini semacam trik psikologi supaya rasa menginginkan barang itu semakin tinggi. Tapi karena dari awal menyadari bahwa itu penipuan halus, cara tersebut tidak begitu berpengaruh bagi Adi.

Setelah itu adi diajak pegawai tersebut untuk menyelesaikan administrasi. Pegawai itu meyakinkan bahwa hadiah yang dia pilih tadi tetap gratis. Namun setelah masuk ke sebuah ruangan di mall tersebut Adi diminta membayar proses administrasinya saja. Tapi adi terkaget dengan n ominal yang harus dibayarnya yang ternyata lumayan besar. Yaitu sekitar Rp 1.500.000.

Adi pun marah dan kemudian mengomeli pegawai itu. Adi geram karena ternyata sudah banyak korban yang mau membayar biaya administrasi tersebut. Padahal jika dihitung-hitung hadiah yang mereka berikan tidak semahal biaya administrasi. Karena berasal dari merek yang tidak jelas.

Adi mengatakan biasanya korban adalah orang-orang pulang kerja atau kuliah dengan muka lelah, jadi jika ada orang terlihat capek, bawa tas dengan bawaan berat, pake baju standar kerja atau kuliah, pasti akan ditawari. Tapi kalau memakai pakaian casual, wajah fresh dan wangi, tidak akan dilirik.

Dan ternyata, dari 4 brosur yang Adi dapatkan, semuanya bernomor 557885. Nomor undian berhadiah yang diletakkan di bagian pojok kanan bawah. Ini sebenarnya trik psikologi secara alami, karena ketika mencari nomor yang cocok di dalam list daftar hadiah, seseorang cenderung memulainya dari pojok kiri atas dan berakhir di pojok kanan bawah. Sehingga semakin lama mencari, begitu dapat rasa gembiranya akan makin tinggi, makanya sengaja ditaruh di sisi paling terakhir.
 
JADI WASPADALAH TERHADAP MODUS PENIPUAN SEPERTI INI
LEBIH BAIK LANGSUNG DIHINDARI